Princess Cinderella "Cinderella"
Di
sebuah kerajaan, hiduplah seorang anak perempuan bersama ibu tiri dan
kedua kakak tirinya. Anak perempuan ini sangat cantik dan baik hati.
Sedangkan ibu dan kedua kakak tirinya sangatlah jahat. Mereka
mempekerjakan anak perempuan ini di rumahnya sendiri. Setiap hari anak
perempuan ini harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah. Ib
u tirinya
selalu membentaknya. Sementara kedua kakak tirinya selalu mengoloknyadan memanggilnya Cinderella yang artinya gadis kotor dan penuh debu.
Menurut kedua kakak tirinya, itu adalah nama yang cocok untuk anak
perempuan ini.
Pada
suatu hari datanglah pengawal kerajaan yang menyebarkan surat undangan
pesta dari istana. Kedua kakak tiri Cinderella sangat senang, “Asyik…
kita akan pergi dan berdandan secantik-cantiknya. Kalau Pangeran
memilihku untuk menjadi ratunya, ibu pasti akan gembira.”. Ibu tiri
Cinderella juga sangat senang dan berkata pada kedua putrinya, “Kalian
harus berdandan secantik- cantiknya. Kalian harus menarik perhatian
Pangeran agar jatuh cinta pada kalian.”.
Hari
yang dinanti tiba. kedua kakak tiri Cinderella mulai berdandan dengan
gembira. Mereka memulaskan pemerah pipi dan bibir di mana- mana. Mereka
mengenakan gaun indah yang sudah dipersiapkan sebelumnya, mematut- matut
diri di depan cermin, berputar- putar dan tertawa- tawa gembira. Ibu
mereka pun tidak mau kalah. Dia turut membenahi pakaian mereka yang
masih kurang, menambahkan perona wajah di pipi kedua anaknya, berharap
Pangeran akan memilih salah satu anaknya.
Cinderella
melihat mereka berdandan dan merasa sangat sedih. Dia ingin ikut mereka
berpesta, tetapi ibu dan kedua kakak tirinya tidak mengijinkannya ikut
ke pesta. “Baju pun kau tak punya, apa mau pergi ke pesta dengan baju
sepert itu?”, kata kakak Cinderella.
Setelah
semua berangkat ke pesta, Cinderella kembali ke kamarnya. Ia menangis
sekeras-kerasnya karena hatinya sangat kesal. “Aku tidak bisa pergi ke
istana dengan baju kotor seperti ini, tapi aku ingin pergi”. Cinderella
menangis meratapi nasibnya. Dia menangis dan teringat pada ayahnya,
“Andai saja Ayah masih ada, pasti aku akan dibelikannya gaun indah untuk
pergi ke istana”.
Tiba-
tiba muncullah seorang peri di depan Cinderella. “Cinderella,
berhentilah menangis. Kau anak yang baik, Cinderella. Tidak seharusnya
kau bersedih dan menangis. Tersenyumlah. Wajahmu akan bertambah cantik
saat kau tersenyum,” kata peri tambun berbaju biru itu. Cinderella masih
terisak sambil bersimpuh di lantai, “Bagaimana aku bisa tersenyum,
duhai Peri. Aku ingin datang ke pesta bersama kakak- kakakku, tapi
mereka tidak mengijinkanku datang ke pesta karena aku tidak memiliki
baju yang pantas”. Peri tersenyum dengan sangat ramah, “Cinderella,
bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal”. Cinderella merasa bingung
dengan permintaan peri, tetapi dia tetap melakukannya. Cinderella
mengumpulkan tikus- tikus dan kadal- kadal di rumahnya.
Setelah
semuanya dikumpulkan Cinderella, peri membawa tikus dan kadal tersebut
ke kebun labu di halaman belakang. “Sim salabim!” peri berteriak sambil
menebar sihir dari tongkat ajaibnya. Terjadilah suatu keajaiban.
Tikus-tikus berubah menjadi empat ekor kuda, serta kadal-kadal berubah
menjadi dua orang sais. Sebuah labu besar di kebun, berubah bentuk
menjadi kereta berwarna emas. Yang terakhir, Cinderella berubah menjadi
putri yang cantik, dengan memakai gaun yang sangat indah dan sepasang
sepatu kaca.
Karena
gembiranya, Cinderella mulai menari berputar-putar dengan sepatu
kacanya seperti kupu-kupu. Peri berkata, ”Cinderella, pengaruh sihir ini
akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam berhenti. Karena itu,
pulanglah sebelum lewat tengah malam”. “Iya Peri. Aku akan pulang
sebelum pukul dua belas malam. Terima kasih, Peri,” jawab Cinderella.
Kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderella menuju istana.
Setelah
tiba di istana, Cinderella langsung masuk ke aula istana. Begitu masuk,
pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderella. Mereka sangat kagum
dengan kecantikan Cinderella. “Cantiknya Putri itu. Putri dari negara
mana ya?” gumam para hadirin. Akhirnya sang Pangeran datang menghampiri
Cinderella. “Putri yang cantik, maukah Putri menari dengan saya?” pinta
Pangeran sembari mencium tangan Cinderella. “Baiklah, Pangeran,” jawab
Cinderella sambil mengangguk. Mereka berdua menari, berdansa berputar-
putar dalam alunan musik, di bawah pandangan mata seluruh tamu yang
hadir. Ibu dan kedua kakak Cinderella yang berada di situ merasa iri
pada putri cantik tersebut dan mereka tidak menyangka kalau putri yang
cantik itu adalah Cinderella.
Pangeran
terus berdansa dengan Cinderella. “Selama ini, saya mengidamkan wanita
seperti Putri,” kata sang Pangeran. Karena bahagianya, Cinderella lupa
akan waktu. Jam mulai berdentang 12 kali. Cinderella sangat terkejut,
“Maaf Pangeran, saya harus segera pulang”. Cinderella menarik tangannya
dari genggaman pangeran dan segera berlari ke luar istana. Di tengah
jalan, sepatunya terlepas sebelah, tapi Cinderella tidak
memperdulikannya, ia terus berlari. Pangeran mengejar Cinderella, tetapi
ia kehilangan jejak Cinderella. Di tengah anak tangga, ada sebuah
sepatu kaca kepunyaan Cinderella. Pangeran mengambil sepatu itu. “Aku
akan mencarimu,” katanya bertekad dalam hati. Meskipun Cinderella
kembali menjadi gadis yang penuh debu, ia amat bahagia karena bisa pergi
ke pesta istana.
Esok
harinya, para pengawal yang dikirim Pangeran datang ke rumah-rumah yang
memiliki anak gadis. Seluruh rumah di seluruh pelosok negeri didatangi
untuk mencocokkan sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang
cocok. Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderella. “Kami
mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini,” kata para
pengawal. Kedua kakak Cinderella mencoba sepatu tersebut. Kakak pertama
mencoba sepatu tersebut, tetapi kakinya terlalu besar. Dia memaksakan
kakinya masuk dan sangat gembira saat kakinya dapat masuk ke sepatu
kaca. Tetapi, saat kakak pertama berjalan, dia merintih kesakitan karena
kakinya yang terlalu besar dipaksakan untuk masuk ke sepatu kaca mungil
itu. Kakinya pun lecet di mana- mana. Lalu kakak pertama melepas sepatu
kaca dan menyuruh adiknya mencoba. Kaki adiknya pun terlalu besar untuk
sepatu kaca tersebut. Dia pun menyerah mencoba karena kesakitan.
Pada
saat itu, pengawal melihat Cinderella, “Hai kamu, cobalah sepatu ini!”
katanya. Ibu tiri Cinderella menjadi marah, ”Tidak akan cocok dengan
anak ini!” tetapi pengawal tetap menyuruh Cinderella mencoba sepatu
tersebut. Kemudian Cinderella menjulurkan kakinya. Ternyata sepatu
tersebut sangat cocok. Sangat pas dan tampak manis di kaki Cinderella.
“Ah! Andalah Putri itu,” seru pengawal gembira. Ibu dan kedua kakak tiri
Cinderella sangat marah dan iri pada Cinderella, tetapi mereka tidak
bisa berbuat apa- apa.
“Cinderella,
selamat,” Cinderella menoleh ke belakang dan peri sudah berdiri di
belakangnya. “Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Pangeran. Sim
salabim!” katanya. Begitu peri membaca mantranya, Cinderella berubah
menjadi seorang putri yang memakai gaun pengantin. “Pengaruh sihir ini
tidak akan hilang walau jam berdentang dua belas kali,” kata sang peri.
Cinderella diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi
temannya. Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya sambil tersenyum
bahagia. Akhirnya Cinderella menikah dengan Pangeran.
Princess Aurora "Sleeping Beauty"
Dahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Ratu melahirkan seorang Puteri.
Raja dan Ratu mengundang tujuh peri untuk datang dan memberkati Puteri yang baru saja lahir itu.
Dalam
acara megah yang diselenggarakan sebagai penghormatan kepada para peri
itu, masing-masing peri memberikan berkat kepada sang Puteri.
Peri
pertama mengatakan “Kamu akan menjadi Puteri tercantik di dunia.”Peri
kedua mengatakan “Kamu akan menjadi seorang Puteri yang periang.”Peri
ketiga mengatakan “Kamu akan selalu mendapatkan banyak kasih
sayang.”Peri keempat mengatakan “Kamu akan dapat menari dengan sangat
anggun.”Peri kelima mengatakan “Kamu akan dapat bernyanyi dengan sangat
merdu.”
Peri keenam mengatakan “Kamu akan sangat pintar memainkan alat musik.”
Tiba2
datang peri tua ke tengah acara itu. Ia sangat marah karena tidak
diundang. Semua orang memang sudah lama tidak pernah melihat peri tua
itu, dan mengira bahwa ia sudah meninggal atau pergi dari kerajaan itu.
Peri
tua yang marah itu mendekati sang Puteri dan mengutuknya “Jarimu akan
tertusuk jarum pintal dan kamu akan mati!” dan kemudian peri tua itu pun
menghilang.
Semua orang sangat terkejut. Ratu pun mulai menangis.
Peri
ketujuh mendekati sang Puteri dan memberikan berkatnya “Aku tidak bisa
membatalkan kutukan, tapi aku dapat memberikan berkatku supaya Puteri
tidak akan mati karena terkena jarum pintal, melainkan hanya tertidur
pulas selama seratus tahun. Setelah seratus tahun, seorang Pangeran
tampan akan datang untuk membangunkannya.”
Raja
dan Ratu merasa sedikit lega mendengarnya. Mereka lalu mengeluarkan
peraturan baru bahwa di kerajaan itu tidak boleh ada alat pintal satu
pun. Mereka menyita dan menghancurkan semua alat pintal yang ada di
kerajaan itu demi selamatan sang Puteri. Pada suatu hari disaat Puteri
berusia 18 tahun, Raja dan Ratu pergi sepanjang hari.
Karena
kesepian, sang Puteri berjalan-jalan menjelajahi istana dan sampai di
sebuah loteng. Disana ia menjumpai seorang wanita tua yang sedang
memintal benang menggunakan alat pintal. Karena belum pernah melihat
alat pintal, sang Puteri sangat tertarik dan ingin mencoba.
Wanita
tua itu sebenarnya adalah peri tua jahat yang dulu mengutuknya. Saat
sang Puteri mencoba alat pintal itu, ia pun dengan sengaja menusukkan
jarum pintal ke tangan sang Puteri.
Sang
Puteri jatuh tak sadarkan diri dan tertidur karena terkena kutukan.
Peri tua jahat tertawa puas dan menghilang dalam kegelapan.
Saat
Raja dan Ratu kembali, mereka dan seluruh pegawai kerajaan kebingungan
mencari sang Puteri. Saat mereka menemukannya, Raja tersadar bahwa
kutukan peri tua jahat telah menjadi kenyataan. Sang Puteri lalu dibawa
ke kamarnya dan dibaringkan di tempat tidurnya. Raja lalu mengirimkan
kabar mengenai peristiwa itu ke peri ketujuh yang baik hati.
Peri
ketujuh yang baik hati lalu bergegas ke istana. Ia memutuskan untuk
menidurkan semua orang di kerajaan itu supaya kelak saat kutukan sang
Puteri berakhir mereka semua akan bangun bersama-sama.
Dalam
waktu singkat pohon-pohon besar dan semak belukar yang lebat dan
berduri tumbuh di seluruh wilayah kerajaan, sehingga sangat sulit bagi
siapapun untuk menerobosnya. Bahkan puncak-puncak istana pun hanya dapat
terlihat ujungnya saja. Karena menjadi sangat tertutup, sang Puteri dan
seluruh kerajaan menjadi aman, walaupun mereka semua tertidur.
Setelah
masa seratus tahun berakhir, seorang Pangeran tampan yang kebetulan
sedang berburu di dekat wilayah kerajaan itu melihat pucuk-pucuk istana
itu. Ia sudah banyak mendengar cerita tentang kerajaan itu, antara lain
tentang istana yang dianggap berhantu, para penyihir, dan cerita-cerita
lain yang sangat menyeramkan yang sebenarnya tidak benar.
Karena
penasaran, saat kembali dari berburu sang Pangeran mencari orang tua
yang paling bijaksana dan pintar di kerajaan untuk menanyakan tentang
kerajaan tetangga yang penuh misteri itu.
Orang
tua yang bijaksana itu lalu bercerita bahwa menurut leluhurnya, di
dalam istana di kerajaan yang misterius itu terbaring seorang Puteri
yang paling cantik di dunia, yang tertidur karena terkena kutukan dari
peri tua jahat. Sang Puteri akan terus tidur hingga ada seorang Pangeran
yang datang untuk membangunkannya.
Pangeran
tampan yang pemberani itu lalu bergegas berangkat menuju kerajaan
misterius itu. Ia berniat untuk menyelamatkan sang Puteri. Sang Pangeran
berjuang menembus semak belukar dan pepohonan untuk dapat mencapai
kedalam wilayah kerajaan yang misterius itu.
Sesampainya
disana, ia melihat banyak sekali orang dan hewan peliharaan yang
terbaring dimana-mana. Tetapi mereka tidak mati, sepertinya mereka hanya
tertidur sangat nyenyak. Pangeran lalu masuk ke dalam istana. Disana ia
pun melihat seluruh pegawai kerajaan yang tertidur pulas.
Setelah
berjalan-jalan menjelajahi istana itu, sang Pangeran berhasil menemukan
sang Puteri di sebuah kamar. Sang Pangeran terpesona oleh kecantikan
sang Puteri. Pangeran pun berlutut dan memegang tangan sang Puteri. Saat
itulah kutukan berakhir dan sang Puteri membuka matanya. Ia menyambut
sang Pangeran yang telah lama ia tunggu dengan bahagia.
Tak lama kemudian, sang Puteri dan sang Pangeran tampan menikah. Mereka lalu hidup berbahagia selamanya.
Princess Ariel "The Little Mermaid"
Raja
Triton, Raja Lautan yang perkasa, punya banyak anak perempuan. Mereka
mencintai dunia bawah laut, tempat mereka tinggal. Tetapi Ariel, anak
bungsunya, memimpikan dunia di atas permukaan air, dunia manusia.
Meskipun ayahnya telah memperingatkannya agar tidak ke sana, Ariel
mengabaikannya. Dia sering berenang ke permukaan laut.
Ariel
dan sahabatnya, Flounder, senang mengunjungi Skatel si burung camar.
Skatel memberitahu mereka tentang segala barang manusia yang ditemukan
Ariel di dasar laut. Pada suatu hari Triton tahu bahwa Ariel sering
pergi ke permukaan laut. Triton marah sekali. Dia mencemaskan
keselamatan Ariel. Maka dia meminta sahabat kepercayaannya, Sebastian si
kepiting, untuk mengawasi Ariel.
Beberapa
hari kemudian Ariel melihat ada kapal melintas di permukaan laut.
“Manusia!” seru Ariel sambil cepat- cepat berenang mendekati kapal itu.
“Oh, tidak!” teriak Sebastian. Cepat- cepat dia dan Flounder mengejar
Ariel.
Ketika
Ariel muncul di permukaan air, dilihatnya sebuah kapal besar penuh
pelaut yang bernyanyi- nyanyi dan menari- nari. Mata Ariel bercahaya
ketika dia melihat pemuda gagah yang oleh para pelaut dipanggil Pangeran
Erik. Ariel jatuh cinta pada pandangan pertama. Tiba- tiba langit
menjadi gelap dan kilat menyambar- nyambar. Kapal Pangeran Erik bukan
tandingan badai yang mengerikan itu. Kapal itu diombang- ambingkan ombak
dan Pangeran Erik terlempar ke laut.
“Aku
harus menyelamatkannya!” teriak Ariel. Disambarnya Pangeran yang hampir
tenggelam itu, lalu dia berenang ke pantai. Ditariknya Pangeran Erik ke
atas pasir. Pangeran Erik tidak bergerak ketika Ariel menyentuh
wajahnya dengan lembut dan menyanyikan sebuah lagu cinta yang indah
untuknya. Tak lama kemudian Ariel mendengar anak buah Pangeran
mencarinya. Dia tak ingin dilihat manusia. Jadi, diciumnya Pangeran,
lalu dia cepat- cepat menyelam kembali ke laut.
Pangeran
Erik siuman dan menemukan Sir Grimsby, pelayannya yang setia, di
sisinya. “Apa yang terjadi?” Tanya Sir Grimsby. Dia senang Pangeran Erik
masih hidup. “Ada gadis,” kata Pangeran yang masih kelihatan bingung.
“Seorang gadis menyelamatkan aku lalu menyanyi. Suaranya merdu sekali.
Belum pernah aku mendengar suara semerdu itu. Aku ingin menemukan gadis
itu dan aku ingin menikah dengannya!” Rupanya Pangeran Erik juga telah
jatuh cinta.
Raja
Triton marah sekali ketika ia tahu bahwa Ariel jatuh cinta pada seorang
manusia. Dia segera berenang ke gua tempat Ariel menyimpan koleksi
barang- barang miliknya. “Ayah, aku mencintainya!” kata Ariel, “Aku
ingin bersamanya!”. “Dia manusia! Pemakan ikan!” teriak Triton, “Tidak
boleh!” Diangkatnya trisula saktinya. Sambaran- samnbaran kilatnya
menghancurkan semua harta kesayangan Ariel. Lalu Raja Lautan itu pergi.
Ariel menutup wajahnya dan menangis.
Sementara
itu, tak jauh dari situ, kekuatan jahat sedang bekerja di kerajaan
bawah laut. Ursula, si Penyihir Laut, yang dulu memerintah kerajaan
bawah laut sebelum Triton, sedang mencari cara untuk menggulingkan
Triton. Lewat bola kristalnya, dia bisa melihat Ariel yang sedang
menangis. Dia mendapat ide, “Aku bisa mengalahkan Raja laut lewat
anaknya.”
Ursula
mengirim sepasang pelayan belutnya, Flotsam dan Jetsam, ke gua Ariel.
Mereka berhasil meyakinkan Ariel bahwa Ursula bisa membantunya
mendapatkan Pangeran yang dicintainya. Ariel sedang sedih sekali,
sampai- sampai dia mengabaikan peringatan Sebastian dan ikut bersama
Flotsam dan Jetsam untuk menemui si Penyihir Laut.
“Aku
punya tawaran untukmu, anak manis,” kata Ursula ketika Ariel sudah
memasuki sarangnya. “Tawaran?” Tanya Ariel lugu. “Ya,” kata si Penyihir,
“Aku akan membuatmu menjadi manusia selama tiga hari dan kau akan
menemui Pangeranmu. Jika kau bisa membuatnya menciummu sebelum matahari
terbenam pada hari ketiga, kau akan bersama selamanya, sebagai manusia.
Jika dia tidak menciummu, kau akan berubah kembali menjadi putri duyung,
dan kau akan menjadi tawananku! Dan imbalan untuk tawaran ini adalah
suaramu,” kata si penyihir. “Suaraku?” tanya Ariel terkejut, “Aku tak
akan bisa berbicara atau menyanyi. Bagaimana aku bisa membuat Pangeran
jatuh cinta padaku?”. “Kau kan masih punya wajahmu yang cantik,” jawab
Ursula.
Setelah
Ariel menyetujui tawaran Ursula, si Penyihir Laut menggunakan kekuatan
sihirnya. Perubahan yang mengejutkan terjadi. Ekor Ariel lenyap. Kini
dia punya dua kaki dan menjadi manusia. Pada saat yang bersamaan
suaranya meninggalkan tubuhnya dan ditangkap dalam sebuah kerang. Ketika
dia ingin mencari Pangeran, Ariel dibantu sahabat- sahabatnya ke
pantai. Dia mencoba berbicara kepada mereka, tetapi tak ada suara yang
keluar.
Tak
lama kemudian Ariel bertemu dengan Pangeran Erik, yang telah jatuh
cinta kepadanya sejak mendengarnya bernyanyi. Mula- mula Pangeran
mengira telah bertemu kembali dengan gadis yang pernah menolongnya.
Tetapi Ariel tak dapat berbicara, maka Pangeran mengira dia keliru.
Pangeran Erik kasihan kepada Ariel, yang perlu pakaian, mandi, dan
makan. Dibawanya Ariel ke istananya.
Dalam
dua hari berikutnya, Pangeran Erik menyukai Ariel, tetapi dia tetap
merindukan si gadis yang bersuara merdu. Ketika sedang berperahu berdua,
Pangeran Erik sudah hamper mencium Ariel. Sayangnya Flotsam dan Jetsam
membalikkan perahu mereka. “Nyaris saja!” kata Ursula yang menyaksikan
segalanya lewat bola kristalnya. “Aku harus bertindak sendiri!” ujar
Ursula. Si Penyihir Laut lalu minum ramuan sihir dan berubah menjadi
seorang gadis cantik.
Pada
pagi hari ketiga, istana menjadi sibuk. Pangeran Erik akan menikah
dengan seorang gadis yang baru saja dijumpainya. Kasihan Ariel. Pangeran
Erik telah tersihir. Ursula, yang kini tampil sebagai gadis cantik,
telah menggunakan suara Ariel, yang disimpannya dalam kerang dan
digantungkan di lehernya. Pangeran Erik mengira dia adalah gadis yang
menyelamatkannya ketika kapalnya karam. Ariel pun patah hati.
Upacara
pernikahan akan berlangsung di atas kapal baru Pangeran Erik. Skatel
kebetulan terbang melintasi kapal itu, tepat ketika si pengantin putri
melewati cermin. Bayangan yang terpantul di cermin adalah bayangan
Penyihir Laut. Skatel sadar bahwa Pangeran Erik telah ditipu. Cepat-
cepat dia menjelaskan hal ini kepada Ariel dan teman- temannya yang
lain. Sebastian cepat menyusun rencana. Flounder membantu Ariel naik ke
kapal Pangeran Erik. Skatel mengatur sekawanan camar temannya untuk
menunda pernikahan. “Aku akan memberitahu Triton akan hal ini,” kata
Sebastian.
Pernikahan
Pangeran Erik dan si gadis hampir dilaksanakan, ketika sekawanan burung
camar, dipimpin oleh Skatel, meluncur turun menyerang si pengantin
putri. Pengantin putri berteriak. Suara yang keluar adalah suara
Penyihir Laut. Ariel naik ke geladak tepat ketika Skatel berhasil
menjatuhkan kerang yang berisi suara Ariel dari leher si gadis. Kerang
itu pecah dan suara Ariel kembali kepadanya.
“Oh,
Pangeran Erik, aku mencintaimu,” kata Ariel. “Rupanya memang kau,” kata
Pangeran Erik. Matahari menghilang di ufuk barat, tepat ketika mereka
akan berciuman. Waktu tiga hari yang diberikan kepada Ariel telah habis.
Dia berubah kembali menjadi Putri Duyung, sementara si gadis juga
berubah menjadi Penyihir Laut. Ursula menyambar Ariel dan terjun ke
laut.
Berkat
pemberitahuan Sebastian, Triton sudah menunggu di sarang Ursula ketika
mereka tiba di sana. “Kulepaskan anakmu jika kau mau menjadi gantinya,”
seru Ursula. Triton setuju. Sekarang Triton yang menjadi tawanan Ursula,
menggantikan Ariel. Ursula memiliki trisula sakti Triton dan menguasai
kerajaan bawah laut. Tiba- tiba sebuah pedang menusuk bahu Ursula.
Rupanya Pangeran Erik datang untuk menyelamatkan Ariel. Ariel berenang
ke permukaan laut bersamanya. Tetapi Ursula mengikuti tepat di belakang
mereka. Seiring dengan bertambahnya kemarahannya, tubuhnya pun semakin
besar, sampai muncul ke atas
permukaan laut.
permukaan laut.
Pangeran
Erik berenang ke arah kapalnya, lalu segera naik. Disambarnya kemudi
dan diarahkannya kapalnya ke tubuh Ursula. Tepat ketika Ursula akan
mengirim sambaran kilat maut ke arah Ariel dengan trisulanya, kapal
Pangeran Erik menabraknya. Si Penyihir Laut yang jahat telah binasa.
Karena si Penyihir Laut telah mati, Triton bebas. Dia muncul ke atas permukaan laut dengan memegang trisulanya. Dilihatnay Ariel sedang menatap Pangeran Erik dengan tatapan cinta. “Ariel betul- betul mencintainya, ya,” kata si Raja Lautan kepada Sebastian yang berada di sampingnya. Sebastian mengangguk. “Aku akan rindu padanya,” Triton menambahkan, kemudian diangkatnya trisula saktinya dan diarahkannya kilat sakti ke arah ekor Ariel.
Ekor
si Putri Duyung lenyap dan sekali lagi dia punya kaki. Ariel sekarang
menjadi manusia. Pangeran Erik pun mencium gadis yang dicintainya itu.
Tak lama kemudian mereka menikah dan berlayar bersama.
Princess Snow White "Snow White"
Suatu waktu, hiduplah seorang Ratu di sebuah kerajaan. Ratu ini adalah wanita tercantik di seluruh negeri dan sangat bangga dengan kecantikannya. Ratu memiliki Cermin Ajaib yang dapat menjawab setiap pertanyaan. Setiap pagi, Ratu berdiri di hadapan Cermin Ajaib dan bertanya kepada Cermin Ajaib, “Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?”. Setiap hari pula Cermin Ajaib akan menjawab, “Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini”.
Suatu
hari, saat pertengahan musim dingin, saat salju jatuh seperti bulu dari
langit, Ratu duduk di dekat jendela yang dipigura oleh kerangka kayu
berwarna hitam. Sambil menjahit, dia menatap salju hingga tak sengaja
jarinya tertusuk jarum jahit. Tiga tetes darah jatuh dari jari Ratu yang
terluka. Darah tersebut jatuh di atas salju, merah di atas putih,
tampak begitu cantik. Melihatnya, Ratu kemudian berpikir, “Andai saja
aku punya anak dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, dan
rambut sehitam bingkai jendela ini”. Tak lama kemudian, sang Ratu pun
memiliki anak dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, dan
rambut sehitam bingkai jendela. Dia dipanggil, Putri Salju.
Waktu
terus berjalan dan Putri Salju tumbuh menjadi gadis remaja.
Kecantikannya sudah melampaui kecantikan Ratu. Suatu hari, Ratu kembali
bertanya kepada Cermin Ajaib, “Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah
wanita tercantik di negeri ini?”. Saat itu Cermin Ajaib menjawab,
“Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju
seribu kali lebih cantik daripada Ratuku”. Sejak saat itu, Ratu pun
menjadi benci kepada Putri Salju. Ratu merasa kecantikannya tersaingi
oleh Putri Salju. Ratu berpikir untuk menyingkirkan Putri Salju sehingga
dia akan kembali menjadi wanita tercantik di negeri ini.
Ratu
pun memanggil pemburu dan menyuruhnya membawa Putri Salju ke hutan.
Pemburu itu diperintahkan untuk menikam Putri Salju sampai mati, dan
membawa paru-paru dan hati Putri Salju kembali ke Ratu. Ratu ingin
memasak paru- paru dan hati Putri Salju dengan garam dan memakannya,
untuk melampiaskan kebenciannya kepada Putri Salju.
Pemburu
pun mengajak Putri Salju ke hutan. Ketika pemburu mengambil pisau
berburu untuk menusuk Putri Salju, Putri Salju mulai menangis, dan
memohon sungguh-sungguh agar pemburu itu tidak membunuhnya. Putri Salju
berjanji untuk melarikan diri ke hutan dan tidak pernah kembali. Pemburu
merasa kasihan padanya dan ia berpikir untuk melepaskan Putri Salju.
Jika Putri Salju berlari ke dalam hutan, maka Putri Salju akan dimakan
oleh binatang buas. Maka pemburu pun melepaskan Putri Salju dan
menyuruhnya berlari ke dalam hutan.
Untuk
memenuhi permintaan Ratu agar membawa paru- paru dan hati Putri Salju,
maka pemburu itu membunuh seekor babi hutan. Paru- paru dan hati babi
hutan tersebut diambil oleh pemburu dan dibawanya kembali ke Ratu,
sebagai bukti bahwa pemburu tersebut telah membunuh Putri Salju. Ratu
pun memasaknya dengan garam dan memakannya, mengira bahwa ia telah
memakan paru- paru dan hati Putri Salju.
Putri
Salju sekarang sendirian di hutan besar. Dia sangat takut dan mulai
berlari. Dia berlari di atas batu-batu tajam dan ranting- ranting pohon
sepanjang hari. Akhirnya, saat matahari hampir terbenam, ia datang ke
sebuah rumah kecil. Rumah ini milik tujuh kurcaci. Mereka sedang bekerja
di tambang dan saat itu sedang tidak berada di rumah. Putri Salju pun
masuk ke dalam dan menemukan segala sesuatunya lebih kecil, tetapi
tersusun rapi dan teratur. Ada meja kecil dengan tujuh piring kecil,
tujuh sendok kecil, tujuh pisau kecil dan garpu, tujuh cangkir kecil,
dan di dinding ada tujuh tempat tidur kecil.
Putri
Salju merasa lapar dan haus sehingga dia memutuskan untuk mengambil
sedikit sayuran dan roti dari setiap piring dan minum setetes anggur
dari setiap gelas. Karena begitu lelah, dia pun tidur di salah satu
tempat tidur. Ketika malam datang, tujuh kurcaci kembali dari tempatnya
bekerja. Mereka menyalakan tujuh lilin kecil mereka , dan melihat bahwa
seseorang telah berada di rumah mereka. Kurcaci pertama berkata, “Siapa
yang telah duduk di kursiku?”. Kurcaci kedua berkata, “Siapa yang telah
makan dari piringku?”. Kurcaci ketiga berkata, “Siapa yang telah makan
rotiku?”. Kurcaci keempat berkata, “Siapa yang telah makan sayuranku?”.
Kurcaci kelima berkata, “Siapa yang makan menggunakan garpuku?”. Kurcaci
keenam berkata, “Siapa yang telah memotong dengan pisauku?”. Kurcaci
ketujuh berkata, “Siapa yang telah minum dari cangkirku?”.
Mereka
merasa heran dan penasaran, siapakah orang yang telah masuk ke rumah
mereka. Kemudian mereka menemukan Putri Salju sedang tidur di salah satu
tempat tidur mereka. Ketujuh kurcaci itu pun berlari mengelilingi Putri
Salju dan berseru takjub, “Dia begitu cantik”. Mereka sangat menyukai
Putri Salju dan membiarkannya tidur di tempat tidur mereka.
Ketika
Putri Salju terbangun, mereka menanyakan siapa dia dan bagaimana dia
telah menemukan jalan ke rumah mereka. Putri Salju bercerita bagaimana
ibunya telah mencoba membunuhnya, bagaimana pemburu membiarkannya hidup,
bagaimana ia menjalankan seluruh hari, hingga akhirnya datang ke rumah
mereka. Para kurcaci merasa kasihan dan mengijinkan Putri Salju tinggal
di rumah mereka dengan syarat Putri Salju harus mencuci baju,
membersihkan rumah, memasak, dan mencuci untuk mereka. Selain itu,
mereka juga memperingatkan Putri Salju untuk tidak membiarkan siapa pun
masuk ke dalam rumah mereka.
Sementara
itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik
di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib,
“Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri
ini?”. Cermin Ajaib pun menjawab, “Ratuku adalah yang paling cantik di
negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada
Ratuku”. Ratu pun terkejut dan tahu bahwa pemburu sudah menipunya. Dia
pun segera mencari Putri Salju dan akan membunuhnya sendiri, karena Ratu
tidak akan tenang sampai Cermin Ajaib mengatakan bahwa Ratu adalah
wanita tercantik di seluruh negeri, bukan Putri Salju.
Ratu
pun berpikir keras untuk dapat membunuh Putri Salju. Dia menyamar
sebagai wanita tua penjual pakaian dan merias wajahnya sedemikian rupa
sehingga tidak ada seorang pun yang mengenalinya. Ratu pun pergi ke
rumah kurcaci dan mengetuk pintunya, “Buka. Bukalah. Aku wanita tua
penjual pakaian”. Putri Salju tidak mengizinkan wanita tua itu masuk,
sesuai dengan pesan para kurcaci. Putri Salju hanya mengintip dari
jendela dan bertanya, “Apa yang kamu miliki?”. “Korset tali, Nak,” kata
wanita tua dan ditunjukkannya satu korset tali yang dijalin dari sutra
kuning, merah, dan biru. Putri Salju menyukainya dan membeli korset itu
untuknya. Saat dia memasang korset itu, wanita tua menawarkan untuk
membantunya, “Kamu tidak memasangnya dengan benar, kemarilah, aku akan
melakukannya dengan lebih baik,” dan wanita tua itu menarik tali korset
dengan begitu ketat sehingga Putri Salju tidak bisa bernafas. Putri
Salju pun jatuh dan seolah- olah ia sudah mati. Wanita tua itu merasa
puas dan kembali ke istananya.
Malam
pun datang dan ketujuh kurcaci kembali dari tambang. Mereka menemukan
Putri Salju tergeletak. Mereka mengangkatnya dan menemukan bahwa Putri
Salju mengikat tali korset terlalu erat. Ketujuh kurcaci pun memotong
tali korset sehingga Putri Salju dapat kembali bernafas. “Pasti itu
adalah Ratu yang coba membunuh kamu. Hati- hatilah. Jangan biarkan orang
lain masuk lagi,” kata ketujuh kurcaci.
Sementara
itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik
di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib,
“Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri
ini?”. Cermin Ajaib pun menjawab, “Ratuku adalah yang paling cantik di
negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada
Ratuku”. Ratu kembali terkejut. Dia pun menyusun rencana baru untuk
membunuh Putri Salju. Ratu pun membuat sisir beracun.
Ratu
kembali menyamar menjadi penjual sisir dan mengetuk pintu rumah tujuh
kurcaci. Putri Salju tidak memperbolehkannya masuk. Lalu Ratu
mengeluarkan sisir dan mengatakan bahwa dia penjual sisir. Putri Salju
pun membukakan pintu dan membeli sisir. “Ayo, biarkan aku menyisir
rambutmu,” kata wanita penjual. Dia baru saja menempelkan sisir ke
rambut Putri Salju, sehingga membuat gadis itu jatuh dan mati. “Itu akan
membuatmu terbaring di sana,” kata Ratu.
Para
kurcaci pulang tepat pada waktunya. Mereka melihat apa yang telah
terjadi dan menarik sisir beracun dari rambut Putri Salju. Putri Salju
membuka matanya dan hidup kembali. Dia berjanji pada kurcacil untuk
tidak membiarkan siapa pun masuk ke rumah tujuh kurcaci.
Sementara
itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik
di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib,
“Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri
ini?”. Cermin Ajaib pun menjawab, “Ratuku adalah yang paling cantik di
negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada
Ratuku”. Ratu sangat marah, “Putri Salju akan mati, walaupun imbalannya
adalah nyawaku!”
Ratu
masuk ke kamar rahasia nya dan membuat apel beracun. Esoknya dia
menyamar sebagai wanita tua penjual apel. Wanita tua itu menawarkan apel
kepada Putri Salju. Putri Salju menolaknya. “Jika kamu tidak ingin, aku
tak bisa memaksamu,” kata wanita tua, “Jika kamu takut, maka aku akan
memotong apel menjadi dua dan makan setengahnya. Ini, kamu makan
setengah yang kemerahan”. Apel itu dibuat begitu berseni dan hanya
setengah yang beracun. Ketika Putri Salju melihat bahwa wanita tua itu
makan separuh bagian dari apel itu, keinginan untuk mencicipi semakin
kuat, sehingga ia akhirnya membiarkan tangan wanita tua itu memberikan
apel yang setengah lainnya melalui jendela. Putri Salju menggigit apel
tersebut, belum sampai habis Putri Salju sudah jatuh ke tanah dan mati.
Ratu
sangat senang. Dia pulang ke istana dan bertanya pada Cermin Ajaib,
“Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri
ini?”. Cermin Ajaib pun menjawab, “Ratuku adalah yang paling cantik di
negeri ini”. Ratu senang karena sekarang dia kembali menjadi wanita
paling cantik di negeri ini.
Malam
itu para kurcaci pulang dari tambang. Putri Salju tergeletak di lantai,
dan dia sudah mati. Mereka tidak bisa menghidupkan kembali. Mereka
membaringkannya di atas usungan dan ketujuh kurcaci tersebut duduk di
sampingnya, menangis selama tiga hari. Mereka akan menguburkan dia, tapi
mereka melihat bahwa dia tetap segar. Dia tidak terlihat seperti orang
mati, dan dia masih memiliki pipi merah cantik. Mereka membuat peti kaca
untuk Putri Salju, dan meletakkan Putri Salju di dalamnya, sehingga dia
bisa dilihat dengan mudah. Mereka menulis nama Putri Salju di atas peti
dalam huruf-huruf emas, dan salah satu dari mereka selalu tinggal di
rumah dan terus mengawasinya.
Suatu hari seorang Pangeran muda datang ke rumah kurcaci dan ingin tempat bermalam. Ketika dia masuk ke ruang tamu mereka, dia melihat Putri Salju terbaring di peti kaca, begitu cantik diterangi oleh tujuh lilin kecil. Pangeran meminta mereka untuk memberikan kepadanya, karena dia tidak bisa hidup tanpa bisa melihatnya. Ketujuh kurcaci kasihan kepada Pangeran itu dan memberikan peti kaca berisi Putri Salju kepada Pangeran.
Pangeran
itu itu membawa peti mati ke istanaya dan ditempatkan di sebuah ruangan
di mana ia duduk di sampingnya setiap hari. Setiap dia pergi, Peti kaca
Putri Salju dibawa juga bersamanya. Pegawai istana yang selalu
membawakannya untuk Pangeran. Suatu hari mereka sangat marah tentang hal
ini, karena harus membawa peti kaca ke manapun Pangeran pergi. Salah
satu dari mereka membuka peti kaca, mengangkat tegak Putri Salju, dan
berkata, “Kami terganggu sepanjang hari, hanya karena seorang gadis yang
mati,” dan ia memukul punggung Putri Salju dengan tangan. Kemudian
potongan apel yang mengerikan keluar dari mulut Putri Salju dan Putri
Salju hidup kembali. Akhir dari cerita ini adalah pernikahan antara
Pangeran dan Putri Salju.
Princess Belle "Beauty and The Beast"
Pada suatu zaman dahulu kala hiduplah seorang pria tua yang buruk rupa yang bernama Mike.Wajahnya yang buruk membuat semua orang takut untuk mendekatinya sehingga ia diasingkn ke sebuah hutan. Sebenarnya wajah buruk yang dimilikinya bukanlah wajah aslinya melainkan dikutuk oleh seorang peri yang bernama Zerre yang hanya bisa musnah apabila ada seorang gadis yang mencintainya dengan setulus hati.
Pada suatu malam terjadilah hujan angin yang menyababkan seorang laki-laki tua tidak bisa kembali pulang ke rumahnya, kemudian ditengah hutan belantara ia melihat kastil si buruk rupa, ia mendekati kastil itu dan masuk Setelah ia masuk ia terkejut melihat makanan sudah terhidang di meja makan,tempat tidur sudah tertata rapi dan air hangat untuk mandi sudah tersedia. Tanpa rasa ragu ia menggunakan semua peralatan yang tersedia di dalam kastil itu, keesokan harinya ia terbangun dan kembali pulang ke rumahnya tetapi sebelum ia pulang, ia memetik setangkai mawar yang akan ia berikan kepada putrinya. Tanpa ia sangka si buruk rupa marah besar padanya dan mengatakan bapak tua itu akan di bunuh apabila ia tidak membawa seorang putri untuknya sebagai penggantinya.
Dengan perasaan yang tidak enak bapak tua itu memasuki rumahnya, ketiga putri bapak tua itu menyambutnya dengan riang gembira akan tetapi melihat raut wajah bapaknya anak-anaknya merasa sedih. Putrinya yang paling bungsu bertanya "apakah yang terjadi pada enakau bapak?", dengan perasaan terpaksa si bapak menceritakan kejadian yang ia alami kepada ketiga anaknya.Si bapak bertanya kepada ketiga putrinya" nak' menurut kalian bagaimana solusi dari masalah ini!"
Putri sulungnya berkata" bagaimana kalau si bungsu saja yang menggantikan bapak karena menurut kami berdua dialah orang yang paling tepat. Dengan perasaan pasrah si bungsu menyetujuinya. Keesokan harinya si bungsu menuju kastil si buruk rupa. Sesampainya disana si bungsu di sambut dengan ramah oleh si buruk rupa, si bungsu merasa sangat ketakutan melihat wajah si buruk rupa.
Hari demi hari telah ia lalui bersama si buruk rupa hingga rasa takut yang dulu ia rasakan berubah menjadi rasa sayang. Pada suatu malam yang sunyi si bungsu mendapat mimpi buruk, dalam mimpinya ia bertemu dengan seorang peri yang memberitahukan bahwa kesehatan bapaknya terganggu, tanpa ragu si bungsu menceritakan mimpinya itu pada si buruk rupa dan si bungsu ingin menjenguk bapaknya. Setalah lama berfikir akhirnya si buruk rupa mengizinkan si bungsu pulang untuk menjenguk bapaknya yang sakit dengan syarat si bungsu hanya boleh menemui bapaknya tidak lebih dari satu minggu apabila dilanggar maka si buruk rupa akan mati. Si buruk rupa maemberikan sebuah cincin kepada si bungsu dan si buruk rupa berkata " sekarang kau tidurlah dan besok pagi kau akan terbangun dirumahmu".
Keesokan harinya kedua kakak si bungsu terkejut melihat si bungsu sedang memasak bubur untuk bapaknya. Karena si bungsu diperlakukan dengan istimewa oleh si buruk rupa, mereka berencana tidak akan membiarkan si bungsu kembali ke kastilnya si buruk rupa. Beberapa hari kemudian kesehatan bapaknya kembali putih dan sudah saatnya si bungsu kembali ke kastilnya si buruk rupa. Namun pada saat si bungsu ingin kembali kedua kakaknya mencegah dengan alasan tunggu sampai kesehatan bapak benar-benar putih dan si bungsu menyetujuinya. Satu minggu telah lewat si bungsu belum juga kembali ke kastilnya si buruk rupa, dan pada malam harinya si bungsu mendapat mimpi si buruk rupa terbujur kaku dengan wajah yang membiru.
Tanpa berpamitan kepada bapak dan kedua kakaknya ia langsung meninggalkan rumah dan kembali ke kastil.Setelah si bungsu sampai si bungsu melihat si buruk rupa terbujur kaku.Dengan cepat si bungsu mendekati si buruk rupa dengan meneteskan air matanya. Dengan tetesan air mata si bungsu tiba-tiba si buruk rupa berubah menjadi pria yang sangat tampan yang ternyata seorang pangeran.
Princess Tiana "The Princess and the Frog"
Princess Jasmine "Aladdin and the Wonderful Lamp"
Mulan
adalah perempuan yang paling menginspirasi dalam sejarah Tiongkok, dia
dianggap sebagai perwujudan dari kesalehan, kesetiaan, dan rasa bakti
kepada negara.
Legenda
Mulan di mulai dari rasa simpatinya kepada sang ayah yang sudah tidak
muda lagi. Ini merupakan salah satu kisah legenda Tiongkok yang paling
berharga dan tercantum di buku pelajaran sekolah Tiongkok. Kisah
pahlawan Mulan juga cukup dikenal di luar daratan Tiongkok itu sendiri
setelah dipopulerkan lewat film animasi Disney.
Kisah
Mulan ini merupakan kisah nyata dan pernah eksis dalam sejarah
Tiongkok. Nama keluarganya Hua. Ia dilahirkan di sebuah desa kecil di
utara Tiongkok dan konon tinggal sejak 581-618 SM selama Dinasti Sui.
Namun ada catatan lain yang menulis tahun 386-534 SM selama Dinasti Wei
Utara. Meskipun masih diperdebatkan, namun kisahnya tetap mendunia.
Ayah
Mulan adalah seorang prajurit dan sangat menyukai anak laki-laki.
Selain belajar tenun dan menjahit dari ibunya, Mulan juga berlatih seni
bela diri, menunggang kuda dan memanah. Di waktu luang ia suka membaca
strategi perang milik sang ayah.
Pada
waktu itu, suku-suku nomaden utara di daratan selatan Tiongkok sering
melecehkan, merampok dan membunuh siapa saja yang menghalangi jalan
mereka, tanpa terkecuali perempuan dan anak-anak. Oleh karena itu kaisar
memerintahkan membentuk dan merekrut tentara dari seluruh negeri untuk
meredakan permusuhan di perbatasan utara. Menurut perintah, seluruh
laki-laki diwajibkan mendaftarkan diri, tidak terkecuali ayah Mulan
sendiri yang sudah tidak muda lagi dan sakit-sakitan.
Seketika
itu Mulan teringat apabila sang ayah pergi berperang, ia tahu sang ayah
akan gugur sia-sia. Tetapi jika sang ayah menolak untuk pergi, ia akan
dicap sebagai orang yang tidak patriotik. Adik laki-laki Mulan sendiri
masih terlalu muda untuk mendaftar, sehingga Mulan bertekad untuk
menyamar menjadi seorang laki-laki dewasa dan mengambil tempat ayahnya
untuk berperang.
Pada
awalnya, orang tua Mulan menentang rencananya, namun Mulan tetap teguh
dengan pendiriannya. Kepentingan orang banyak, rasa bakti dan kesetiaan
pada negara, dan kecintaannya terhadap keluarga dianggap sebagai
tatanan yang paling tinggi.
Dengan
menunggang kuda Mulan menuju perbatasan. Agar identitas asli tidak
terbongkar Mulan harus sangat berhati-hati setiap saat. Pada siang hari
dia tidak pernah berpisah sedikit pun dengan pasukannya dan pada malam
hari ia tidur menggunakan pakaian utuh. Mulan dilatih dengan
kedisiplinan tinggi, mencampakkan semua sifat feminismenya sehingga
tidak seorang pun yang merasa curiga dan mempertanyakan identitas
aslinya. Selama 12 tahun bertugas, dia banyak menerima penghargaan.
Setelah
perang berakhir Kaisar ingin memberikan penghargaan dan posisi resmi di
kekaisaran, tapi Mulan menolak dan hanya meminta seekor kuda untuk
kembali ke rumah. Keinginannya dikabulkan Kaisar, dan saat itu juga
Kaisar memerintahkan utusan mengantar Mulan pulang.
Orang
tua Mulan sangat gembira ketika mengetahui sang putri akan kembali dan
hendak menyambut kedatangan putri mereka. Namun ketika mereka melihat
seorang jenderal menakjubkan berjalan ke arah mereka, orang tua Mulan
bahkan tidak menyadari bahwa jenderal itu adalah putri mereka yang telah
lama dinantikan.
Adik
laki-laki Mulan telah menyiapkan pesta besar untuk menyambut dan
menghormatinya. Setelah dia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya
menjadi seorang perempuan, giliran pasukan yang mengiringinya menjadi
tercengang, karena prajurit tak tergoyahkan yang bersama-sama berjuang
selama 12 tahun ternyata adalah seorang perempuan.